Puisi
Rapuh |
Rapuh dalam Teguh
Oleh Serli Yanti (XI MIPA 1)
Ombak itu seolah berlari
Namun tak tahu apa yang dicari
Saat sampai di bibir pantai, ia pergi kembali
Namun tak lama ia kembali ke tepi
Ah, apakah ia sedang mempermainkan hati?
Hei, lihatlah terumbu karang itu
Ia tak tumbang meski dihantam ombak
Heuh, dia memang kuat
Hei, kau lihat terumbu karang yang berlubang?
Itu sebab ombak yang menerjang
Ia memang keras namun ombak pun mempunyai kekuatan, bukan?
Ombak membuat terumbu karang berlubang
Namun terumbu karang tak pernah membencinya
Sebab dari adanya lubang
Yang membuatnya dikenal sebagai terumbu karang
Terkadang yang menyakiti tak harus dibenci
Rasa sakit menciptakan kekuatan dalam diri
Ya, seperti terumbu karang
Berkali-kali ia dihantam derasnya ombak
Dan lewat ombak, ia membuktikan
Bahwa ia kuat meski terhantam luka
Baca juga:
Berbeda |
Berbeda
Oleh Serli Yanti (XI MIPA 1)
Di atas sana, mentari membakar langit hingga kemerahan
Di sini daku bersama sang pujaan
Beriringan dan bergandengan tangan
Berharap tetap bersama di masa depan
Teringat jelas
Saat hidupku porak-poranda
Ia datang mengobati luka
Membawaku pada tawa
Hari-hariku setelah bersamanya
Berisi bahagia yang tak ada ujungnya
Senang yang ia ciptakan begitu sederhana
Tanpa terselip dusta di antaranya
"Kumohon, jangan pisahkan lagi"
Pintaku pada Tuhan
Tak sebentar kami menjalin kisah
Tak ada harap kami pisah
Hatiku telah lelah
Tak ingin lagi mengenal luka lara
Salahkah kami yang kini tetap saling mengiringi
Meski tahu perpisahan yang akan mengakhiri
Tujuan memang sama
Namun Tuhanku dan Tuhannya berbeda.
Baca juga:
Post a Comment for "Puisi"