Puisi Antara Alam
Antara Alam |
Anantara Alam
Oleh Serli Yanti (XI MIPA 1)
Daun-daun melambai tertiup angin
Menyapa semesta yang diselimuti dingin
Anila memang sedang ingin bersahabat dengan alam
Bagaskara menyapa hampir setiap hari
Membiarkan peluh mendekap diri
Anila yang setia mengiringi
Menjadi obat agar peluh tak terlalu membanjiri
Di sore hari, baskara seolah membakar langit
Warna jingganya menjadi penghias di penghujung hari
Ketenangan menghampiri bersama secangkir kopi
Seolah mengistirahatkan pikiran yang berkutat dari pagi
Malam hari, ranting pohon seolah hidup
Di bawah temaramnya cahaya,
Hati dan pikiran berdialog
Dan ranting pohon seolah menjadi anala
Yang membakar dialog antara hati dan pikiran
Di saat mata mulai terlelap
Rinai hujan menghampiri, seolah bernyanyi
Alunannya menjadi melodi yang mengiringi
Membuat seorang insan lebih nyaman untuk tidur lelap.
Baca juga:
Pada Pemilik Semesta |
Pada Pemilik Semesta
Oleh Serli Yanti (XI MIPA 1)
Dalam lamunan asa
Aku masih mengingat Sang Kuasa
Meskipun hati bermuram durja
Ia yang menciptakan segala rasa
Pencipta dari segala yang tercipta
Mengingat-Nya dalam seluruh atma
Menyebut-Nya dalam setiap waktu yang berdentang
Kuasa-Nya mampu merubah yang tak bisa ditentang
Kala dalsa mengenal rapuh
Atma pun seakan runtuh
Hanya Dia yang mampu membuatnya kembali utuh
Lewat do'a yang sering kusentuh
Kala aku terjebak sepi
Terkunci di ruang kelam nan sunyi
Cahaya-Nya mampu menerangi
Do'a yang dipanjatkan mampu mengiringi
Layaknya angka satu
Bisa menciptakan angka dua
Namun tak tercipta dari apapun itu
Tuhan, pada-Mu aku menyerahkan segala
Pada-Mu aku titipkan segala asa
Dari-Mu, berpaling pun aku tak bisa.
Baca Juga:
Post a Comment for " Puisi Antara Alam"